kajian salaf

Hidup Bahagia Bersama Al-Quran

👤Ustadz Aidil Adha LC

Tanda Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah akan meneguhkan pemahamannya tentang agama (Islam).” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Kita datang ke sini dengan kesibukan masing-masing namun menyempatkan diri untuk menuntut ilmu.

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Bahagia dan Al-Quran satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Bahagia seperti apa yang akan kita dapatkan?

Bahagia itu sejatinya adalah rasa dan reaksi psikologi yang ada pada manusia. Ada orang-orang tertentu yang dapat mengelola sedih dan bahagianya. Sedih dapat menjadi bahagia, yaitu dengan Al-Quran.

Bahagia itu suatu hal yang lumrah ada pada suatu hamba. Entah itu muslim ataupun kafir.

Bahagia dalam Islam ada 3 kelompok

Kelompok pertama yang dibolehkan.
Contohnya adalah memiliki uang bisa membeli barang-barang, atau melamar kerja, kerjanya diterima. Ini adalah salah satu senang yg dibolehkan, dengan syarat tidak mengundang pada kesombongan.

Kelompok kedua , bahagia yang tidak dibolehkan.
Contohnya senang dengan kesengsaraan orang lain. Bahagia karna menang lotre. Bahagia karna lolos seleksi dengan cara curang.

Kelompok ketiga , bahagia yang disyaratkan.
Bahagia ini adalah yang diberikan oleh Allah karunia yang banyak. Salah satunya contohnya nikmat Islam. Bahagia karna mendapatkan minum di telaga haud. Yakni telaga yang berisi air yang membuat tidak akan haus lagi setelah di Padang Mahsyar. Telaga ini hanya diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam yang menjalankan Islam sesuai syariatnya.

Kita dapat hidup bahagia bersama Al-Quran, yakni panduan yang isinya pasti benar semua. Karna ada jaminan tidak akan tersesat.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik)

Kenapa Al-Quran Dapat Membuat Bahagia?

Alasannya adalah:

1. Al-Quran Adalah Sesuatu yang Membahagiakan

Allah Ta’ala berfirman,

طه (1) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى (2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (3) تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَا (4)

“Thoha. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (QS. Thoha: 1-4).

Ayat ini turun ketika Nabi Muhammad menepis tuduhan orang-orang kafir tentang Al-Quran. Al-Quran menjamin bahagia di semua sisi.

2. Karena Membaca Alquran adalah Suatu Proyek Yang Tidak Akan Rugi

Allah ta’ala berfirman dalam Surat Fatir Ayat 29:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”

3. Al-Quran Akan Memberikan Syafaat di Hari Kiamat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” [HR. Muslim 1910]

Al-Quran nanti akan bersaksi bahwa kita selalu membacanya, mentadaburinya, mengamalkannya, memperlakukannya dengan mulia.

4. Meninggikan Derajat di Surga

Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”

(HR. Abu Daud)

5. Al-Quran Adalah Bukti Cinta-Nya Allah Kepada Seorang Hamba

Sepanjang seseorang bersama Al-Quran dalam hidupnya, selama itulah Allah mencintai hamba tersebut.

Kalau kita mengharapkan cintanya seorang hamba, itu adalah cinta yang hanya sementara. Cinta yang abadi adalah dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

6. Menjadi Keluarga Allah

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)

Maksudnya adalah kedekatan Allah dengan seorang hamba. Yakni akan dikabulkannya doa, akan dikaruniai banyak kebaikan, diberikan banyak kemudahan.

Jika kita masuk Kartu Keluarga (KK) orang kaya bahagia, apalagi masuk ke dalam golongan keluarga Allah.

Menjadi orang-orang yang dekat dengan Allah pasti bahagia. Dalam semua sisi kehidupan kita.

Mau berbisnis, Al-Quran di depan kita, artinya mengerti etika sebelum berbisnis.

Dengan membaca Alquran harus dengan kekhusyukan. Harus dengan ilmunya, pelajari tajwidnya.

Ada 5 Tahapan Bahagia Bersama Al-Quran

  1. Membaca Dengan Tartil

Apa itu Tartil?
Berikut beberapa keterangan sahabat tentang makna tartil,

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu menjelaskan makna tartil dalam ayat,

”Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya”. (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, hlm. 13)

  1. Memahami Tafsirnya

Membaca Al-Qur’an beserta arti dan tafsirannya membantu mengungkapkan rahasia Al-Qur’an dan memberi pemahaman mengenai ayat tersebut.

  1. Dengan Menghafalnya

Dengan menghafal, membuat Anda merasa sangat dekat dengan Allah.

  1. Dengan Mengamalkannya

Al-Qur’an harus ditaati dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman untuk semua umat manusia. Oleh karena itu, semua tindakan ibadah lainnya yang terkait dengan Al-Qur’an akan bermanfaat.

  1. Dengan Mengajarkannya

Utsman Ibn ‘Afan Radhiyallahu Anhu meriwayatkan Bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

(خيركم من تعلّم القرآن وعلّمه (رواه البخاري

”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”. (HR. Al-Bukhari).

Demikianlah, semoga kita semua bisa menjadi Ahli Quran dan mendapatkan banyak karunia dan kebahagian dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Aamiin…

Bekasi, 19 Juni 2022
Yayasan Mutiara Nurul Quran

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *